Menu

Mode Gelap

Tulang Bawang Barat · 8 Okt 2025 01:27 WIB ·

Hari Santri Nasional Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban dunia


 Hari Santri Nasional Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban dunia Perbesar


TUBABA- Viralitupenting.com
Hari Santri Nasional, yang diperingati setiap 22 Oktober, adalah momentum bersejarah untuk mengenang kontribusi besar para santri dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Namun, peringatan ini bukan hanya milik satu golongan atau organisasi

Hari Santri Nasional Tingkat Kabupaten tahun 2025 di laksanakan di Tiyuh Makarti, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, dengan Tema “MENGAWAL INDONESIA MERDEKA MENUJU PERADABAN DUNIA. Rabu 8/10/25

Berlangsung nya acara tersebut hadir KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA., Ir. Nopriwan Jaya, SP. Bupati tulang bawang barat bersama ibu ketua TP- PKK novianti nopriwan, nadirsyah wakil bupati tulang bawang barat beserta istri ana nadirsyah wakil ketua TP- PKK, dan di meriahkan oleh majelis new almutaqin tubaba.

Oleh karena itu, sinergisitas tanpa mengedepankan ego organisasi keagamaan sangat penting untuk memastikan esensi dan tujuan Hari Santri benar-benar tercapai. Berikut adalah alasannya:

1. Mengembalikan Esensi Hari Santri sebagai Simbol Nasional

Hari Santri lahir dari semangat resolusi jihad yang digagas oleh para ulama—bukan hanya milik satu kelompok. Ini adalah hari nasional, bukan milik organisasi tertentu seperti NU, Muhammadiyah, Persis, atau lainnya. Sinergi antarlembaga keagamaan akan memperkuat kesan bahwa hari ini adalah milik bersama umat dan bangsa Indonesia.

2. Menghindari Polarisasi Umat

Ketika organisasi keagamaan mengedepankan ego masing-masing, acara Hari Santri bisa berubah menjadi ajang unjuk kekuatan atau eksklusivitas. Ini berpotensi menimbulkan perpecahan dan polarisasi di antara umat Islam sendiri. Dengan bersinergi, Hari Santri justru menjadi ruang persatuan yang inklusif dan harmonis.

3. Memperkuat Peran Santri di Era Modern

Santri hari ini bukan hanya mereka yang tinggal di pesantren, tapi juga mereka yang membawa nilai-nilai keislaman ke berbagai lini kehidupan: pendidikan, politik, ekonomi, teknologi, dan budaya. Kolaborasi antar organisasi keagamaan dapat memperluas dampak Hari Santri dalam menyoroti peran santri dalam membangun bangsa di era digital dan globalisasi.

4. Memberi Teladan kepada Generasi Muda

Keteladanan adalah kunci dakwah. Jika para tokoh dan organisasi keagamaan bisa bersatu dan saling menghormati dalam merayakan Hari Santri, maka itu menjadi pelajaran nyata bagi generasi muda: bahwa perbedaan organisasi bukan halangan untuk bersatu demi kepentingan umat dan bangsa.

5. Efisiensi dan Efektivitas Program

Dengan sinergisitas, program-program Hari Santri bisa dilakukan lebih terkoordinasi, hemat sumber daya, dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Tidak perlu ada tumpang tindih kegiatan atau pemborosan anggaran jika semua pihak saling mendukung dan berkolaborasi. (Jl)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

Baca Lainnya

Kapolsek Tulang Bawang Tengah Silaturahmi Kamtibmas dengan Masyarakat Tiyuh Penumangan Baru,Teguhkan Sinergi dalam Menjaga Kamtibmas

20 September 2025 - 05:26 WIB

Kepalo Tiyuh Bujung dewa Salurkan Bantuan BLT- DD Kepada 23 KPM dari Bulan Juli sampai Bulan Desember Tahun 2025

19 September 2025 - 06:52 WIB

Proses Pembuatan SKCK di Polres Tubaba Dikeluhkan: Diduga Ada “Jalur Langit”

13 September 2025 - 12:57 WIB

Kementan Tetapkan Harga Singkong Rp1.350/Kg, Petani Lampung Sambut Kepastian Baru

11 September 2025 - 00:40 WIB

Gubernur Lampung Perjuangkan Harga Singkong, Temui Menteri Pertanian Bersama Empat Bupati

10 September 2025 - 23:17 WIB

Bupati Tubaba Lantik 13 Pejabat Eselon II, Tekankan Peningkatan Kinerja dan Penguatan Ekonomi Lokal

4 September 2025 - 12:49 WIB

Trending di Tulang Bawang Barat